Saturday, February 16, 2019

Manisku

Entah cerita ini ku awali dari mana, tentang dia yang singgah ketika sinar senja ku telah redup. 

Ya, ku sebut dia MANIS ku. 

Awalnya semua baik, semua akan seperti biasa, pertemanan tanpa adanya rasa. Cukup lama dan cukup banyak bahkan hampir semua teman ku laki-laki dan itu sudah berlangsung sejak dulu, ku kira aku dan dia akan seperti biasa. 

Tapi seiring berjalannya waktu, aku tidak tahu apa yang terjadi pada ku. Bahkan aku sempat berfikir ini hanya sementara, karena diapun punya rumah dan akan ada yang memintanya untuk pulang. Langsung aku buang jauh jauh perasaan yang lagi lagi aku yakini ini hanya sementara.. 

Sampai akhirnya aku terjebak di zona nyaman, aku larut dalam ucapan manisnya dengan kata-kata YAKIN dan CALON ISTRIku, dengan kecemburuan yang luar biasa, dengan semua yang dia lakukan aku mulai mencurigai. Jujur aku takut sekarang, entah bagaimana dia bisa membuat ku SETAKUT ini, bagaimana jika dia pergi, bagaimana jika dia hanya mempermainkan mu, bagaimana jika nanti dia kembali ke rumahnya karena kenyamanannya telah kembali??? 

Begitu kiranya pertanyaan yang bertubi-tubi dan ada dibenak ku setiap harinya, rasanya ingin menangis, bingung. Aku merasa aku sangat Bodoh, mencintai seseorang yang bahkan sampai saat inipun dia mash mempertahankan Rumah lamanya yang aku tahu memang tak mungkin dia meninggalkan rumah lama demi rumah baru.  😥

No comments:

Post a Comment